Selasa, 29 Mei 2012

pertemuan singkat (end)


“Ka,udah bangun?”
Perlahan aku membuka mata, samar tak jelas pandangan yang aku dapatkan.
“hai Ka, udah baikan?”
Semua terus menyapa ku, semakin jelas apa yang aku lihat. Aku masih dirumah sakit dan orang-orang yang mengelilingi, Bunda, Vina, Ika. Muncul dokter bersama suster dengan senyuman ramah.
“gimana Ika, udah jelas ngeliat nya. Udah sehat kan sekarang?” aku sedikit mengangguk. Dokter menjalani pemeriksaan, badan ku lebih  mudah digerakan sekarang. Aku bisa menggerakan tangan juga kaki, tapi terasa sakit pada leher.
“oke, udah sehat kok. Saya permisi dulu ya” dokter berpamitan pada ku
“Ibu bisa ikut saya sebentar” dokter itu kembali mengajak Bunda

Kamis, 24 Mei 2012

pertemuan singkat (4)


“kalo nanti gak ketemu langsung pulang gak usah kemana-mana, gak usah cari aku lagi aku udah sama mereka. Aku pergi ya” Dion berpamitan saat kami masih di toko buku tapi dia harus pulang untuk mengerjakan banyak tugas bersama teman-teman nya. Aku mengangguk lemas merespon ucapan Dion.
Hari itu aku menemani Reta mencari buku untuk referensi tugas nya, saat itu aku ingin ikut bersama nya tapi tidak mungkin meninggalkan Reta sendiri. Dion berjalan menjauh dari aku dan Reta menuju pintu keluar, sampai di pintu keluar Dion menatap kosong kearahku. Sepanjang dia keluar dari toko terus menatap ku dengan kosong, berbalik dari arah ku yang terlihat hanya punggung nya hingga semakin lama hilang diantara kerumunan orang. Hari ini aku merasakan pernah mengalami kejadian ini, dejavu, tapi saat itu Dion pergi tersenyum dan melambai saat ini justru dengan tatapan kosong. Aku tak bisa melakukan apapun kecuali menatapnya yang kini sudah hilang diantara keramaian.

pertemuan singkat (3)

“Mau ngapain ketempat Reta?”
“gak kok, gak jadi tempat Reta” jawab ku santai sambil terus menatap kedepan
“La...”
“pengen berdua sama kamu aja, sapa tau besok gak ketemu”
“kamu kenapa sih”
“pengen berdua sama kamu, gak denger” aku masih memandang kedepan, dari ekor mata terlihat dia memandang kearahaku beberapa saat.
Selama perjalanan pulang kami hanya saling diam, obroan terakhir seperti ada yang salah. Aku tidak berusaha memulai obrolan lagi, sepertinya dia pun tidak.
Aku melihat cahaya kecil didepan, cahaya kuning terang itu semakin mendekat dan jelas. Cahaya kuning sepert bergerak tak menentu. Cahaya kuning semakin besar terang menyilaukan. Cahaya kuning terang menyilaukan itu kini menjadi gelap dan diiringi decitan ban juga teriakan seorang pria.

pertemuan singkat (2)


“Ra, loe pulang sama Tyo aja ya. Gw sama Dion mau mampir rumah Reta dulu”
“gak papa lah La, kalo emang Rara mau ikut” yakin Dion
“gak usah, dari pada dia jadi obat nyamuk mending ikut gw aja”
“yakin loe?” tanya Dion ragu,
“yakin lah, emang kenapa?” Tyo dengan sedikit canggung berusaha biasa aja.
“gimana La, ajak aja ya Rara nya?”
“iya, yaudah yuk Ra ikut kita aja?”
“em, gw sama Tyo aja” Rara jawab yakin dan cepat, langsung menuju motor Tyo terparkir.
“tuh kan La, dia marah gimana?”
“dia gak marah Di, Cuma malu aja, biasalah cewek” balasku berbisik dan sepertiya Dion paham.
“Ka, Yon, gw duluan ya” Tyo pamit dan menghampiri Rara yang sudah ada dimotornya.
“La, kamu yakin itu karena Rara malu bukan marah sama kamu?”
“yakin Di, tenang aja, aku udah perhatiin dia dari tadi, makanya aku alesan mau tempat Reta” jawabku dengan senyum puas.

pertemuan singkat


“Yang baru jadian, lengket terus” ejek salah satu teman, kami berdua hanya menjulurkan lidah sambil tersenyum. Sudah dua minggu kami berpacaran, hubungan yang sebenarnya hanya sebatas hubungan.
Hari ini sekolah terlihat santai, setelah ujian semester yang kami laksanakan. Disetiap sudut sekolah terlihat kelompok-kelompok siswa yang asik dengan kegiatannya. Kami ikut membentuk kelompok dan memilih kantin untuk berkumpul dengan yang lain, makan menjadi tujuan utama tentunya.
“hari ini kita nonton yuk” ajak Tyo, salah satu teman kami saat sedang menunggu pesanan.
“boleh tuh, film nya seru-seru gak nih?” tanggap Dion, dia alah pacar ku.
“em, adek gw baru nonton kemaren. Katanya sih ada film komedi, seru ada petualangannya juga. Tapi gw lupa apa judulnya”