Senin, 29 Oktober 2012

folder name --> Otak


  
Setelah membuat perjanjian, Baek Seung Jo setuju menjadi “private teacher”  Oh Ha Ni untuk ujian sekolah. Mereka memulai pelajaran dan membahas logaritma, setelah penjelasan panjang lebar Oh Ha Ni tetap tidak paham
“bagaimana bisa begitu banyak hal yang kamu tidak ketahui” ucap Baek Seung Jo menyerah
“apakah kamu tahu semuanya?” Oh Ha Ni mencibir
“Siapa orang – orang ini?” Oh Ha Ni mengangkat satu poster, Baek Seung Jo melihat dengan heran
“Si Won, Kang In, Shin dong, Han Kyung, Kyu Hyun, Ki Bum, Sung Min, Hae Chul, Ye Sung, Eun Hyuk, Dong Hae, Lee Teuk, Ryeowook (13 anggota Super Junior)” Oh Ha Ni menyebutkan semuanya sambil menunjuk wajah – wajah dalam poster dengan lancar dan Baek Seung Jo hanya mengangguk – angguk pelan.
“ck, kita hanya  beda ketertarikan saja” dengan sedikit sinis mencibir ke arah Baek Seung Jo yang masih kebingungan.

*potongan adegan Playfull Kiss eps.2

Nah, hal itu bener banget tuh. Daya inget orang itu tergantung ketertarikannya. Itu terbukti juga waktu terjadi obrolan antara Herwinda, Yulinda dan Ma’sinda eits, Ma’sumah maksudnya.

Sabtu, 27 Oktober 2012

KCB - Part 2


T Bagas H, kembali.

Kehidupan cinta gue yang berakhir dengan Monica, tak akan mengakhiri kisah cinta gue. Masih banyak nya cewek yang siap untuk masuk dalam kisah cinta gue, jadi gak perlu khawatir terlalu berlebihan. Gue yakin, setelah ini dapet yang lebih oke dari Monica. Sejak kapan sih, Bagas punya pacar yang standar apa lagi dibawah standar.

“Baba, aku mau ke mall nih temenin yuk”
“siap deh, mall mana aja kamu bakal aku temenin. Sipa lahir batin deh”
“ih, kamu bisa aja. Yaudah berangkat yok”
Hari ini gue bakal jalan bareng cewek baru, nama nya Vena. Masih SMA kelas 2, keliatan fresh, gaya nya modis, barang nya bermerk, cantik mempesona deh pokok nya. Anak bungsu dari dua bersaudara dan si kakak udah nikah, otomatis kayak anak tunggak dong dia. Anak pengusaha tekstil terbesar di provinsi ini, bayangin, apa aja yang dia mau dan dia belum mau pun udah nongol di hidup nya. Nah, yang bikin dia lebih oke dari Monica, karena dia anak pengusaha yang harta nya gak bakal abis tujuh turunan delapan tanjakan sembilan belokan.
“kita mau ke mall mana nih?”
“ke Grand mall aja ya Ba”
“oke deh, meluncur”

Kamis, 25 Oktober 2012

KCB - Kisah Cinta Bagas


Hello, everybody. How are you?
Let me talk to you, about my self. Chek this out.

Nama gue Tumenggung Bagas Hasiholan, anak pertama dari satu bersaudara. Nama ini tercipta dari perkawinan dua orang Batak yang sangat terobsesi sama orang Jawa. Panjang nya nama, bikin gue capek kalo nulis biodata. Jadi gue berinisiatif untuk mempersingkatnya, agar menarik dan tetep keren.
Tumenggung Bagas H – langsung mendapat penolakan dari kakek karena menyingkat marga, dan lebih mementingkan nama Jawa gue. delete
Tumenggung BH – nama gue terkesan fulgar. delete
TBH – (gue bikin sesingkat singkatnya)  tapi kenapa kayak nama penyakit – TBC. delete
T Bagas H – oke ini adil, nama gue doang yang muncul – Jawa gak ada, Batak gak ada.  Received.

Rabu, 24 Oktober 2012

Mendung setelah Hujan.


Lembab nya kota tak bisa dihindarkan, hujan yang tumpah cukup membuat kota berubah suasana. Menyisakan genangan air keruh pada jalan berlubang. Semua orang yang sejak tadi berteduh, kini mulai melanjutkan perjalan. Salah satu diantara orang-orang itu ada Zea, gadis berusia 20 tahun, yang terlihat sama lembabnya seperti suasana kota siang ini. Zea, yang selalu sendiri, tak banyak bicara, wajah datar, lebih memilih memandang kebawah, rambut hitam bergelombangnya dibiarkan terurai, kulit sawo matang, dan pandangan mata nya yang tenang. Dingin dan lembut.
***
“pagi Ze” sapa salah satu teman, sesampainya Zea di kelas. Dia balas dengan mengangkat tangan kanannya di depan muka.
Mencari tempat duduk yang masih kosong, dan langsung mendaratkan tubuhnya. Suasana kelas juga lembab, belum banyak penghuni dalam ruangan itu. Hujan yang membuat para penghuni belum memunculkan diri. Dosen pun yang seharusnya datang sejak 10 menit yang lalu belum menampakkan diri.
Setelah mendaratkan diri di atas kursi, Zea memilih untuk menyandarkan punggung ke sandaran kursi – dengan wajah datar – mengetukan jari telunjuk pada meja dengan pelan. Suara yang dihasilkan dari ketukan jari itu, senada dengan bunyi sisa hujan yang menetes dari atap dan mendarat permukaan yang ada di bawahnya.

Rabu, 10 Oktober 2012

HUJAN


Berteduh di pinggir jalan, ditemani satu teman.
Hujan deras yang datang setelah kemarau panjang,  memberikan suasan baru.
Awalnya matahari yang memusatkan perhatian, berganti waktu perhatian berganti pada hujan..
Hujan yang sejak lama dinanti kehadirannya, kini benar adanya.
Di bawah atap gardu di pinggir jalan, berteduh memperhatikan hujan.
Mendung yang mengawalinya, hujan tumpah dengan besarnya.
Butiran air yang jatuh dari langit dengan deras, terlihat bagai benang yang menjuntai dari atas.
Selang hujan turun, matahari sejenak datang.
Menampakan cahaya samar, dalam samar terlihat pula butiran air.
Percikan air yang jatuh pada jalanan, terlihat indah menari-nari tanpa henti.
Munculnya matahari dalam samar, kini semakin jelas menampakkan wajahnya.
Butiran air pun semakin jelas terlihat.
Dengan waktu berlalu, kembali matahari yang menjadi pusat.