Jumat, 14 September 2012

Cinta Selambu

di sinetron tuh ada adegan dimana, pemeran itu lagi mimpi seru banget - mimpi indah gitu deh- sewaktu lagi seru-serunya, lagi masa-masa pentingnya gitulah. hal yang ditunggu sewaktu mimpi pokoknya mah. eh, tau-tau itu pemeran jatuh dari tempat tidur - terus bangun dari tidur. itu pasti jengkel banget, kesel bukan main.

berada dalam kelas bersama yang lain, aku duduk barisan paling belakang, dirombongan kanan, dekat pintu keluar kelas. bersama dua temanku dan Dia. dekat tembok ada teman laki-laki, sebelah teman itu ada Dia, lalu aku, dan teman perempuan. kami berempat berada dibarisan terbelakang. 
kami memiliki kesibukan masing-masing. teman laki-laki itu entah apa yang dia lakukan, yang pasti dia memiliki kegiatan. teman perempuan asyik membolak-balik majalah, terkadang aku ikut melihat majalah bersamanya. dan Dia memiliki kegiatan sendiri, dan ternyata sedang membaca "buku blog" milikku.

Sabtu, 08 September 2012

4 musim Ilana Tan


keempat musim ini benar-benar menyihirku, membuatku terpesona tiada tara #hahaaseeek.
tapi beneran jatuh cinta deh, sama semua nya. Ilana Tan bener-bener nyampein setiap kata-kalimat santai banget, mudah dipahami. sambil baca otaknya melayang-layang, kayak ditipi-tipi itu, sambil baca diatas kepala ada gambar yang lagi dibaca. jadi kayaknya semua adegan yang disampaen lewat kata-kata itu muncul diatas kepala dengan SANGAT JELAS. hahaaa #nyengir.
kalo udah baca satu, gak baca yang laen nya GAK MANCAP. 
rasa penasaran pasti muncul, karena pasti dari setiap musim pemeran yang ada didalemnya ada hubungan. para pemern saling berhubungan deh pokonya dari keempat musim itu. Nah, ini nih salah satu yang bikin MENARIK buat aku. (mungkin itu juga salah satu jurusnya -Ilana Tan-, biar semua novel bisa laku kejual. hahaaaa #parahpikirannya). 
Sebenernya aku termasuk TELAT baca ini novel. para novel ini sudah ada sejak tahun 2006an dan seterusnya gitu kalo gak salah, sekarang udah 2012. tapi yah, bodo amat sih. 
YANG PENTING, AKU SUKA 4 MUSIM ILANA TAN. #gemes

Rabu, 05 September 2012

matahari penghangat bumi

matahari selalu ingin menjadi penghangat bumi, memberi energi untuk bumi, mencerahkan bumi, memberi kenyamanan untuk bumi. tapi adakalanya awan mendung itu hadir-datang, ikut ambil bagian dalam kehidupan bumi. datang dalam kegelapan dan menutupi cerahnya matahari untuk bumi. mendatangkan hawa dingin menumpahkan air hujan dan membasahi bumi. matahari hanya mampu memandangi kejadian itu dari sisi yang lain. dan toh akhirnya dengan kerjasama partikel air hujan dan cahaya matahari timbul keindahan baru --> PELANGI.
Janganlah menghindari awan mendung itu, sekuat apapun awan mendung itu dihindari pasti ada masanya awan mendung akan menghampiri. Bukanlah salah awan mendung, ini Pemeran kehidupan. dimana ada Matahari, Bumi, Awan, Hujan, Pelangi.

Senin, 03 September 2012

pernikahan dini

wow wow wow, WOOOOOOW !!!

bener bener gak nyangka, pernikahan dini begitu jelas didepan mata. semua terjadi dalam pengalaman hidupku, dengan mataku, dengan tubuhku, dengan kupingku, dengan perasaanku.

yah, bener banget pernikahan dini itu telah berlangsung, itu benar berlangsung dalam kisah hidupku. dengan mataku yang melihatnya (meski gak langsung) seenggakna aku berada dilokasi kejadian. dengan tubuhku yang ikut mengiring dalam pernikahan dini itu. dengan kupingku yang mendengar dengan jelas suara memperlai wanita maupun pria (masih sangat muda, menurutku) mengikrakan janji sepasang suami istri. dengan perasaanku ang gugup mendengar dan menyaksikan itu semua.
PERNIKAHAN DINI BENAR BERLANGSUNG.

Jumat, 31 Agustus 2012

entah apa ... siapa???

pikiran-pikiran merusak otak semakin menjadi. merasuk menjalar menyusuri seluruh saraf-saraf yang ada. memenuhi semua ruang, menyisahakan sedikit untukku bisa berpikir dengan normal. tak mengerti apa yang terjadi, semua menjadi satu berkumpul semakin tak terpisahkan, pikiran itu. apa yang kulakukan aku sendiri bingung untuk memahaminya, harus bagaimana dimulai dari mana apa yang harus aku lakukan. sebagian ruang yang tersisa memerintahkan untuk melakukan sesuatu, tetapi bagian dominan itu justru membutakannya. mata memancar, menangkap gambar dan saat saraf harus mengirimkan kebagian dimana harus memahami keberadaanku, menjadi samar. layaknya melihat matahari terik digurun pasir.
entah apa...
belakangan ini banyak yang tak mengenali seonggok daging dengan rangka tulang ini. aku sendiri mulai menyadari perubahan yang dialami. matahari itu memancar dengan terik, sekejap awan gelap menutupi, secepatnya awan tertiup angin kencang matahari kembali menerangi bumi. pribadi makhluk ini tidak menunjukan kepastian, hanya trus hidup dan melangsungkan kehidupan.
entah siapa???

::saat sedikit normal, mampu berpikir, menumpahkannya.

Senin, 27 Agustus 2012

tubuhku bereaksi

"nda, kayaknya kamu perlu istrahat loh" sapa mba yang sedang asik makan tepat disebelahku. menoleh kearahnya sebentar, sedikit tersenyum lalu kembali melihat televisi yang tak sesungguhnya aku saksikan. sepulang bepergian seharian cukup membuat lelah, sampai membuatku tak sempat untuk membersihkan diri. mencuci muka berganti pakaian, hanya itu yang aku lakukan dan ikut bergabung bersama yang lain dalam ruangan ini.
"kata mas david 'winda itu suruh istirahat'" tersenyum maba kembali bersuara padaku.
"kok dia bilang gitu? kapan?"
"katanya, ngeliat kamu aja udah capek" senyum ragu mendengarnya

Jumat, 24 Agustus 2012

kami.

seperti lebaran Idul Fitri yang telah lalu, mengunjungi rumah teman adalah hal yang wajib meskipun tak sewajib shalat lima waktu. tahun ini pun kami melakukannya, bersama berkunjung untuk menyerbu makanan yang ada. meskipun tak bisa seramai tahun-tahun sebelumnya, anggota keluarga kami mulai memiliki kesibukan masing-masing.
begitu semangat saat masih bisa melalukannya semua bersama-sama, bagaimanapun-diamanapun-kemanapun-apapun- berusaha untuk menikmatinya bersama. mencari waktu dimana semua bisa bersatu dan merayakannya, kali ini tak seperti waktu itu.
saat semua sudah memiliki kegiatan yang berbeda, saat semua berada dalam dunia yang berbeda. menyatukan kembali menjadi hal sulit. bukan karena keegoisan, hingga tak mau bersama justru karena kali ini sudah berbeda.
kami berbeda, bukanlah lagi murid SMA. kami berbeda, bukanlah dalam dunia SMA. kami berbeda, bukanlah jadwal SMA. kami berbeda, bukanlah kegiatan SMA. kami berusaha tetap bersama.