Minggu, 13 Januari 2013

Menguap --> dapat icecream & Cinta


Nama Mona, gadis dengan badan mungil yang selalu aktif karena badanku yang ringan. Seperti biasa sepulang sekolah aku akan pergi ketempat kursus atau kumpul bersama teman ekskul. tidak akan ada hari yang senggang, seluruh hari aku penuhi dengan kegiatan. Gadis lincah yang ingin tetap modis dalam tampilannya. Rambut ikal segarnya dia gerai dengan bebas, sweter lengan panjang warna cream menutupi tubuhnya, celana jeans panjang, sepatu boats hitam, dan tas slempang besar digantungkan pada pundak. Rabu soreaku baru saja pulang setelah kumpul bersama teman satu organisasi. Karena akan ada pelaksanaan kegiatan yang sudah mendekati hari H, hari ini kami rapat secara total yang membuat lelah. Aku duduk bersandar lelah sambil menunggu bis datang di halte. Angin sejuk menemani aku menunggu bis, hingga menguap beberapa kali. Ingin rasanya tidur, aku kembali menguap dan tiba-tiba ada yang menutup  ulutku. Kaget saat aku lihat ada seorang cowok sedang memandang kearahku dan menempelkan kertas dimulutku. Aku mengambil kertasnya, ternyata kertas penutup pada icecream Cornetto Disc Chocolate. Serasa ada ssesuatu yang manis aku jilat bibirku.

“nih, ambil” dia menyerahkan icecream yang sudah di buka.
Aku mengambilnya dan mengangguk pelan.
“dimakan, jangan cuma diliat”
Aku mengangguk lagi dengan tersenyum malu, dengan pelan aku makan icecream.
Malam harinya dalam kamar Aku kembali teringat cowok yang memberi icecream. dengan tersenyum malu aku mengingat tentangnya, cowok tinggi, putih, rambut ikal, bibir merah, ramah. Andai saja aku bisa bersama cowok itu, berdiri tepat disamping nya dengan manja, tersenyum manis padanya tanpa malu. Aku tertawa malu dan geli membayangkannya, karena kami pasti akan terlihat bagai jari manis dan jari kelingking.
Hari pelaksanaan lomba basket yang dilaksanakan di sekolah berlangsung. Aku menjadi ketua pelaksana, tentu saja hadir dengan penuh semangat meskipun merasa lelah. Karena lelah aku memilih tribun paling atas, aku hanya ingin menonton bukan menjadi suporter. Suasana begitu ramai, tak henti-hentinya pada suporter berteriak. Berisik tidak membuat kantuk yang aku rasa hilang, aku terus menguap kecil. Menggerak-gerakkan badan dan menepuk pipi mungkin akan menimbulkan semangat untukku.
Aku kembali menguap, dengan cepat ada kertas dengan rasa lembut yang dhasilkan dari sesuatu yang lembut yang menutup mulutku. tiba-tiba teringat suatu kejadian, aku menoleh ke samping kiri dengan kertas masih menempel. betapa malu dan canggungnya aku, cowok itu melepaskan kertas yang dia tempelkan. Dia ganti dengan mengambil sapu tangan dan dilapnya bibirku dengan lembut, Aku terdiam kaku. Karena gugup aku langsung mengambil icecream yang ada ditangannya dan memakannya.
“kenapa malah lap bibir, kenapa gak langsung kasih aja icecream nya kayak kemaren” dengan berusaha santai memakan icecream sambil melihat kerah lapangan basket.
“karena hari ini, bibir nya gak dijilat sendiri kayak kemaren” jawab si cowok dengan cool.
Aku tersenyum kecil menoleh ke arah cowok yang kini juga tersenyum manis padaku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar