Hari perayaan untuk para ibu yang telah menjadi manusia
mulia. Melahirkan, menyusui,merawat, menyayangi, memberikan yang terbaik,
mementingkan keluarga, itulah yang dilakukan para Ibu. Dan hari perayaan ini
dipersembahakan untuk para Ibu yang telah melakukan segala hal untuk keluarga.
Semua orang yag hidup didunia pasti memiliki seorang ibu.
. . .
Hari ini (22/12/2011), yang aku fikirkan bukanlah apa yang
akan aku berikan pada Ibu untuk tahun ini. entah mengapa aku berfikir, apakah
aku sempat merasakan menjadi seoang Ibu, dan jikapun itu terjadi, aku menjadi
seorang ibu, apakah akan menjadi Ibu yang mulia. Ibu yang mulia, yang melakukan
segalanya untuk keluarga, mampukah aku melakukannya kelak.
Aku yang saat ini, aku yang sekarang ini, aku yang seperti
ini, aku dengan keadaan ini, membuatku takut. Kesedihan, rasa tak nyaman muncul
entah dari mana asalnya, membuat rasa takutku tumbuh setiap kali melihat
perayaan Hari Ibu.
Aku perempuan yang kelak akan menjadi wanita, yang akan
menajdi orang Ibu dan Istri. Aku takut kelak tak sempat merasaknnya, aku takut
kelak jikapun merasakannya akan mengecewakan untuk keluargaku kelak. Apakah
terlalu cepat aku berfikir demikian, entahlah, aku juga tidak mengerti kenapa
aku berfikir demikian melihat semua merayakan Hari Ibu.
::fikiran saat merasa dalam kondisi “menyedihkan”
tulisan lamaku yang sempat aku ingat pernah membuatnya. aku mengingat tulisan ini saat ini. saat mamiku selalu ada di sampingku sejak 2 malam ini - sejak aku hanya mampu terbaring di kamar ini. saat mami ada di sisiku tangan ini selalu digenggamnya dengan lembut. meskipun tangan mami terasa dingin setelah dia bepergian, tapi tetap nyaman karena mami menggenggam tanganku dengan lembut.
apakah aku akan jadi ibu yang seperti mami? apakah memang hal ini yang akan seorang ibu lakukan saat anaknya sakit?
mami selalu bertanya dengan lembut apa yang kau butuhkan, saat aku merasa kesakitan mami akan menggenggam tanganku dengan lembut. saat air mata mengalir di pipiku mami akan dilapnya dengan lembut pula. saat kau butuh ke kamar mandi akan dituntunnya dengan sabar.
apakah aku ini yang selalu seorang ibu lakukan? akankah aku menjadi ibu yang seperti mami?
sesekali aku akan keluar untuk bergabung dengan yang lain, menandakan aku sudah membaik -- tapi akhirnya tubuh ini direbahkan kembali. setelah itu akan membuat mami semakin sulit melakukan kegiatannya yang lain.
bahkan bukan 2 malam ini saja mami seperti ini. tapi disaat aku dalam kondisi seperti ini.
mami... jika ditulisan itu aku memikirkan masa depannku. mungkin sebaiknya aku memikirkan apa yang harus aku lakukan untukmu.
entah kenapa aku memposting tulisan ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar