“tebak, gw ketemu siapa?” Anan
dengan semangat mengagetkan Andin yang sedang asik menulis cerita.
“mana gw tau” Andin santai menimpali
“tebak geh, lo harus ada usaha untuk
nebak”
“Julia Perez” Andin asal
“Indun.. apaan sih”
“terus..?”
“Cleo ndun, gw ketemu Cleo”
kebahagian terpancar dari wajah Ana dan penuh hayalan
“halah, gw kira siapa” Andin tetap
tak peduli
“yampun, she is something you know”
“nothing
for me” Andin tetap tak tertarik
“huh, payah” Anan berlalu sambil
menyenggol tangan Andin.
“tulisan gw, kopi!” Andin berteriak
dengan kesal
Anandika Pratam dan Andini
Putrimaya, dua orang yang selalu bersama. Banyak yang mengira mereka adalah
sahabat bahkan pacar, dari cara mereka menghabiskan waktu bersama. Tapi mereka
tak pernah mau mengakui itu, mereka bukanlah sahabat apalagi pacar. Menurut
mereka, tak ada hubungan apapun hanya dua orang yang kebetulan bisa
menghabiskan waktu bersama.
Meskipun seperti itu, salah salu
dari mereka merasakan selentingan cinta. Andini Putrimaya, dialah yang memiliki
persaan satu pihak ini. Dia selalu terlihat cuek untuk Anandika Pratama demi
menutupi perasaannya. Terlebih lagi selama ini Anan selalu menceritakan cewek
idamannya. Andin hanya bisa mendengarkan dan memberi respon alakadarnya.
“kopi, gw ada di bioskop nih. Buruan
kesini gw traktir lo nonton. 10 minutes don’t be late” Andin langsung
menutup handphone tanpa menunggu
jawaban dari Anan.
10 menit berlalu orang yang ditunggu
sudah datang, dia langsung menuju counter
popcorn. Mereka masuk dan menyaksikan film drama comedy.
“wah, filmnya bisa jadi referensi gw
sama Cleo nonton nih” anan santai sambil memandang wajah Andin. Tapi Andin
tetap menatap kedepan dan memakan popcorn.
Anan tersenyum melihat respon Andin, dia mendorong kepala Andin menggunakan jari
telunjuknya.
***
Andin datang ke rumah Anan, melihat
motor Anan ada di rumah dia langsung masuk seperti biasa. Andin membawa karya
tulisannya yang akan segera terbit, dia bermaksud memberi tahu pada Anan untuk
pertam kalinya. Andin masuk ke dalam rumah, dia terkejut saat melihat Anan dan
satu orang disebelahnya asik tertawa bersama. Entah apa yang menjadi obrolan
dua orang itu, tapi mereka terlihat sangat bahagia tertawa bersama.
“Andin” Cleo menyapa saat menyadari
ada yang memandangi mereka dalam diam.
“Indun, sini lo gabung sama kita
ngobrol bareng kita” ajak Anan dengan antusias
Andin berjalan menghampiri mereka,
duduk di samping Anan dengan canggung.
“oh iya, I have good news dan pastinya lo yang pertama gw kasih kabar”
Andin tetap diam.
“gw sama cleo udah jadian”
Mendengar itu secara reflek membuat
Andin menengok kearah lain. hatinya terasa nyeri, matanya terasa panas,
tenggorokannya kering.
“surprise,
what do you think?” Anan tetap santai menyampaikan berita bahagia untuk
Anan sendiri.
Cleo menyadari ada yang aneh dengan
sikap Andin, tapi Andin tidak menyadari ada yang merasakan perubahan sikapnya.
Andin menoleh kearah mereka berdua lagi dan memasang senyum bahagia yang
dipaksakan
“kasih kita ucapan selamet kek”
“gak mau, gw belum siapin hadiah. Nanti
aja kalo gw udah punya hadiah buat kalian” Andin beralasan santai walau
sesungguhnya dia belum sanggup untuk mengucapkan selamat untuk mereka.
Kali ini Andin benar-benar patah
hati, karena Anan yang menyukai orang yang sekarang menjadi pacarnya itu. Jika
selama ini dia berpacaran dengan seseorang yang menyukai dia bukan dia sukai,
Andin masih bisa bertahan.
“yaudah I’ll take you orange jus. Just wait” Anan berlalu sambil mendorong
jidat Andin dengan telunjuknya.
“andin suka sama Anan ya?” Cleo
bertanya dengan malu-malu.
Andin langusng menoleh kaget pada
Cleo, tenggorokannya kembali kering dan Andin hanya diam mengerutkan kening
untuk menstabilkan ekspresi agar tidak mencurigakan.
“itu saya liat dari sikap Andin tadi
sewaktu denger saya sama Anan jadian, ekpresi Andin langsung aneh kayak
sekarang ini”
Medengar itu Andin berusaha
menetralkan ekspresinya
“kenapa, lo mau gw jaga jarak dari
Anan kayak pacar-pacarnya yang kemaren?” Andin berusaha santai
“bukan, bukan itu. Saya gak suka hal
kayak gitu”
“maksudnya?”
“yah, buat apa ngejalin hubungan
sama satu orang terus ngelepasin hubungan sama satu orang lain”
“jadi”
“Andin jangan marah ya”
“apaan sih lo, udah deh yang jelas
aja ngomongnya”
“saya boleh jadian sama Anan?”
“kenapa harus ijin sama gw”
“karena saya tau siapa itu Andin
untuk Anan. Yah, meskipun kalian anggep kalian itu biasa aja but for me, you’re reletionship with Anan is
special. I know it”
“jangan bikin pendapat sendiri deh”
“bukannya kalian udah sering denger
pendepat orang-orang di sekeliling kalian, yah anggep aja saya salah satunya”
Andin sedkit gugup dan merasa panas
di dada
“saya bingung mau kayak mana, tapi
saya suka sama Anan. Apa boleh saya pacaran sama Anan, dan Andin tetep jadi
Andin. Maaf”
Obrolan mereka di dengar oleh Anan
dari tempat persembunyiannya. Dia bingung apa yang harus dilakukan, dia
memegang nampan jus jeruk dengan panik.
“Ndun, orange jus abis, gw cari minuman laen aja ya” Anan membuat Alibi
“basing lo” jawab Andin kaget sambil
berteriak.
“lo pikir gw bisa tetep jadi Andin
yang selama ini kalo liat kalian?” Andin berusaha tenang dengan dada yang
merasa panas
Belum tenang hatinya mendengar
mereka sudah berpacaran sekarang dia menerima pernyataan dan pertanyaan seperti
ini. air mata Andin seperti ingin keluar, tenggorokkan benar-benar kering tapi
sama sekali tidak ada air yang bisa menenangkan. Dia meremas dengan panik
tangannya sendiri.
“saya juga gak tau, tapi saya...”
ucapan Cleo menggantung, dia ikut gugup dan panik
Mereka saling diam dalam kepanikan
masing-masing. Andin panik memikirkan apa yang harus dia lakukan setelah dia
ketahuan seperti ini. Cleo panik karena merasa bersalah pada Andin, yang
hatinya jelas sudah tersakiti. Anan panik setelah mendengarkan percakapan dua
orang itu, dia bingung apa yang harus dia lakukan pada keduanya. Anan
melangkahkan kaki ingin keluar dari persembunyiannya dan mencari solusi
terbaik.
“gw setuju” tiba-tiba Andin
bersuara, dan membuat Anan kembali bersembunyi
“Andin” Cleo kaget mendengarnya
“oke, gw setuju sama lo”
“maksud Andin?” cleo bingung karena
dia merasa panik
“hei, kenapa lo yang jadi bingung
sekarang” Andin tersenyum canggung, Cleo mengangkat alisnya.
“yah, lo bener. Gw bakal tetep jadi
Andin dan lo jadi pacarnya si kopi item itu” Andin berusaha santai meskipun
hatinya merasakan nyeri saat mengeluarkan kalimatnya sendiri.
Cleo hanya memiringkan kepala masih
dengan kebingungannya.
“lagian orang yang dia sayang kan
lo, bukan gw. Gw cukup jadi Andin dan lo ya jadi orang yang dia sayang”
“Andin, beneran”
“iya, udah tenang aja. Kalopun lo
gak jadian sama Anan, apa mungkin gw jadian sama dia. Kayaknya gak mungkin deh,
kami emang .. yah, kayak ginilah hubungannya”
“sama lo dia bakal bahagia, kalo
sama gw belum tentu”
Cleo menggenggam lembut tangan
Andin, dia membalasnya dan mereka saling tersenyum bahagia yang canggung.
Senyum Andin terpancar karena dia berusaha iklas dengan hati yang ngilu, senyum
Cleo hadir karena dia merasa lega dengan keputusan Andin dan ada rasa bersalah
di dalamnya. Ada makhluk lain yang saat ini sedang tersenyum lega tapi juga
merasa sedih.
“orange
jus is coming”
“loh, bukannya tadi bilangnya abis”
ucap Andin heran
“hehe, alibi ndun” Anan cengengesan
di depan du cewek itu.
Andin dan Cleo bingung mengernyitkan
dahi.
“gw sayang sama lo Ndun” Anan
memeluk Andin untuk pertama kalinya dengan lembut.
“apaan sih lo, lo gak sadar ada Cleo
disini. Kalo mau selingkuh jangan ketara banget kali” Andin berusaha melepaskan
pelukan Anan, tapi Anan tetap memluknya dan Cleo tersenyum melihatnya.
“kayaknya dia denger obrolan kita
Din”
Anan mengangguk-angguk masih memeluk
Andin, Andin langsung mendorng kuat Anan dan membuatnya jatuh.
“Indun!”
“aduh sakit loh” dengan manja Anan
mendekati Cleo, dan hanya dibalas dengan senyuman geli.
____________________________________
makin eksis aja nullis diblog?
BalasHapus:D
iyaaaa dong :D kerenkan. *angkatkerah*
BalasHapus