Selasa, 15 Januari 2013

bahagia melepasmu


“tebak, gw ketemu siapa?” Anan dengan semangat mengagetkan Andin yang sedang asik menulis cerita.
“mana gw tau” Andin santai menimpali
“tebak geh, lo harus ada usaha untuk nebak”
“Julia Perez” Andin asal
“Indun.. apaan sih”
“terus..?”
“Cleo ndun, gw ketemu Cleo” kebahagian terpancar dari wajah Ana dan penuh hayalan
“halah, gw kira siapa” Andin tetap tak peduli
“yampun, she is something you know
nothing for me” Andin tetap tak tertarik
“huh, payah” Anan berlalu sambil menyenggol tangan Andin.
“tulisan gw, kopi!” Andin berteriak dengan kesal
Anandika Pratam dan Andini Putrimaya, dua orang yang selalu bersama. Banyak yang mengira mereka adalah sahabat bahkan pacar, dari cara mereka menghabiskan waktu bersama. Tapi mereka tak pernah mau mengakui itu, mereka bukanlah sahabat apalagi pacar. Menurut mereka, tak ada hubungan apapun hanya dua orang yang kebetulan bisa menghabiskan waktu bersama.

Meskipun seperti itu, salah salu dari mereka merasakan selentingan cinta. Andini Putrimaya, dialah yang memiliki persaan satu pihak ini. Dia selalu terlihat cuek untuk Anandika Pratama demi menutupi perasaannya. Terlebih lagi selama ini Anan selalu menceritakan cewek idamannya. Andin hanya bisa mendengarkan dan memberi respon alakadarnya.
“kopi, gw ada di bioskop nih. Buruan kesini gw traktir lo nonton. 10 minutes don’t be late” Andin langsung menutup handphone tanpa menunggu jawaban dari Anan.
10 menit berlalu orang yang ditunggu sudah datang, dia langsung menuju counter popcorn. Mereka masuk dan menyaksikan film drama comedy.
“wah, filmnya bisa jadi referensi gw sama Cleo nonton nih” anan santai sambil memandang wajah Andin. Tapi Andin tetap menatap kedepan dan memakan popcorn. Anan tersenyum melihat respon Andin, dia mendorong kepala Andin menggunakan jari telunjuknya.
***
Andin datang ke rumah Anan, melihat motor Anan ada di rumah dia langsung masuk seperti biasa. Andin membawa karya tulisannya yang akan segera terbit, dia bermaksud memberi tahu pada Anan untuk pertam kalinya. Andin masuk ke dalam rumah, dia terkejut saat melihat Anan dan satu orang disebelahnya asik tertawa bersama. Entah apa yang menjadi obrolan dua orang itu, tapi mereka terlihat sangat bahagia tertawa bersama.
“Andin” Cleo menyapa saat menyadari ada yang memandangi mereka dalam diam.
“Indun, sini lo gabung sama kita ngobrol bareng kita” ajak Anan dengan antusias
Andin berjalan menghampiri mereka, duduk di samping Anan dengan canggung.
“oh iya, I have good news dan pastinya lo yang pertama gw kasih kabar”
Andin tetap diam.
“gw sama cleo udah jadian”
Mendengar itu secara reflek membuat Andin menengok kearah lain. hatinya terasa nyeri, matanya terasa panas, tenggorokannya kering.
surprise, what do you think?” Anan tetap santai menyampaikan berita bahagia untuk Anan sendiri.
Cleo menyadari ada yang aneh dengan sikap Andin, tapi Andin tidak menyadari ada yang merasakan perubahan sikapnya. Andin menoleh kearah mereka berdua lagi dan memasang senyum bahagia yang dipaksakan
“kasih kita ucapan selamet kek”
“gak mau, gw belum siapin hadiah. Nanti aja kalo gw udah punya hadiah buat kalian” Andin beralasan santai walau sesungguhnya dia belum sanggup untuk mengucapkan selamat untuk mereka.
Kali ini Andin benar-benar patah hati, karena Anan yang menyukai orang yang sekarang menjadi pacarnya itu. Jika selama ini dia berpacaran dengan seseorang yang menyukai dia bukan dia sukai, Andin masih bisa bertahan.
“yaudah I’ll take you orange jus. Just wait” Anan berlalu sambil mendorong jidat Andin dengan telunjuknya.
“andin suka sama Anan ya?” Cleo bertanya dengan malu-malu.
Andin langusng menoleh kaget pada Cleo, tenggorokannya kembali kering dan Andin hanya diam mengerutkan kening untuk menstabilkan ekspresi agar tidak mencurigakan.
“itu saya liat dari sikap Andin tadi sewaktu denger saya sama Anan jadian, ekpresi Andin langsung aneh kayak sekarang ini”
Medengar itu Andin berusaha menetralkan ekspresinya
“kenapa, lo mau gw jaga jarak dari Anan kayak pacar-pacarnya yang kemaren?” Andin berusaha santai
“bukan, bukan itu. Saya gak suka hal kayak gitu”
“maksudnya?”
“yah, buat apa ngejalin hubungan sama satu orang terus ngelepasin hubungan sama satu orang lain”
“jadi”
“Andin jangan marah ya”
“apaan sih lo, udah deh yang jelas aja ngomongnya”
“saya boleh jadian sama Anan?”
“kenapa harus ijin sama gw”
“karena saya tau siapa itu Andin untuk Anan. Yah, meskipun kalian anggep kalian itu biasa aja but for me, you’re reletionship with Anan is special. I know it
“jangan bikin pendapat sendiri deh”
“bukannya kalian udah sering denger pendepat orang-orang di sekeliling kalian, yah anggep aja saya salah satunya”
Andin sedkit gugup dan merasa panas di dada
“saya bingung mau kayak mana, tapi saya suka sama Anan. Apa boleh saya pacaran sama Anan, dan Andin tetep jadi Andin. Maaf”
Obrolan mereka di dengar oleh Anan dari tempat persembunyiannya. Dia bingung apa yang harus dilakukan, dia memegang nampan jus jeruk dengan panik.
“Ndun, orange jus abis, gw cari minuman laen aja ya” Anan membuat Alibi
“basing lo” jawab Andin kaget sambil berteriak.
“lo pikir gw bisa tetep jadi Andin yang selama ini kalo liat kalian?” Andin berusaha tenang dengan dada yang merasa panas
Belum tenang hatinya mendengar mereka sudah berpacaran sekarang dia menerima pernyataan dan pertanyaan seperti ini. air mata Andin seperti ingin keluar, tenggorokkan benar-benar kering tapi sama sekali tidak ada air yang bisa menenangkan. Dia meremas dengan panik tangannya sendiri.
“saya juga gak tau, tapi saya...” ucapan Cleo menggantung, dia ikut gugup dan panik
Mereka saling diam dalam kepanikan masing-masing. Andin panik memikirkan apa yang harus dia lakukan setelah dia ketahuan seperti ini. Cleo panik karena merasa bersalah pada Andin, yang hatinya jelas sudah tersakiti. Anan panik setelah mendengarkan percakapan dua orang itu, dia bingung apa yang harus dia lakukan pada keduanya. Anan melangkahkan kaki ingin keluar dari persembunyiannya dan mencari solusi terbaik.
“gw setuju” tiba-tiba Andin bersuara, dan membuat Anan kembali bersembunyi
“Andin” Cleo kaget mendengarnya
“oke, gw setuju sama lo”
“maksud Andin?” cleo bingung karena dia merasa panik
“hei, kenapa lo yang jadi bingung sekarang” Andin tersenyum canggung, Cleo mengangkat alisnya.
“yah, lo bener. Gw bakal tetep jadi Andin dan lo jadi pacarnya si kopi item itu” Andin berusaha santai meskipun hatinya merasakan nyeri saat mengeluarkan kalimatnya sendiri.
Cleo hanya memiringkan kepala masih dengan kebingungannya.
“lagian orang yang dia sayang kan lo, bukan gw. Gw cukup jadi Andin dan lo ya jadi orang yang dia sayang”
“Andin, beneran”
“iya, udah tenang aja. Kalopun lo gak jadian sama Anan, apa mungkin gw jadian sama dia. Kayaknya gak mungkin deh, kami emang .. yah, kayak ginilah hubungannya”
“sama lo dia bakal bahagia, kalo sama gw belum tentu”
Cleo menggenggam lembut tangan Andin, dia membalasnya dan mereka saling tersenyum bahagia yang canggung. Senyum Andin terpancar karena dia berusaha iklas dengan hati yang ngilu, senyum Cleo hadir karena dia merasa lega dengan keputusan Andin dan ada rasa bersalah di dalamnya. Ada makhluk lain yang saat ini sedang tersenyum lega tapi juga merasa sedih.
orange jus is coming
“loh, bukannya tadi bilangnya abis” ucap Andin heran
“hehe, alibi ndun” Anan cengengesan di depan du cewek itu.
Andin dan Cleo bingung mengernyitkan dahi.
“gw sayang sama lo Ndun” Anan memeluk Andin untuk pertama kalinya dengan lembut.
“apaan sih lo, lo gak sadar ada Cleo disini. Kalo mau selingkuh jangan ketara banget kali” Andin berusaha melepaskan pelukan Anan, tapi Anan tetap memluknya dan Cleo tersenyum melihatnya.
“kayaknya dia denger obrolan kita Din”
Anan mengangguk-angguk masih memeluk Andin, Andin langsung mendorng kuat Anan dan membuatnya jatuh.
“Indun!”
“aduh sakit loh” dengan manja Anan mendekati Cleo, dan hanya dibalas dengan senyuman geli.
____________________________________

2 komentar: