Kamis, 01 Maret 2012

. . . (3)


“baiklah anak-anak, setelah perjalanan kita kemarin laporan perjalanan dikumpul semiggu lagi. Dan ingat tepay waktu, tidak boleh ada yang mengumpul dihari sebelumnya apalag sesudahnya. Ibu mau seminggu lagi, setuju”
“setuju..” jawab kami kompak
“nah, ada yang ingin ditanyakan mengenai tugas?”
“gak ada..” kami menjawab tetap dengan kekompakan
“ibu tau itu, kalian memang paling sok paham. Kita akhiri pelajaran kali ini, Selamat siang”
“siang bu...” koor kelas kami memang paling jagoan
Kembalinya kami kesekolah setelah perjaanan selama 10 hari masih memberikan banyak kenangan. Hal-hal yang kami alami masih sering menjadi obrolan yang seru untuk mencairkan suasana.

***

Tentang penyergapan Angel dan kawan-kawan nya terhadap Aku dan Ika sudah menjadi gosip yang beredar luas dikalangan teman-teman. Tidak terlalu mejadi topik yang menarik memang tapi cukup membuat risi selama berada disekolah. Sebagian melihatku dengan tampang yang mrendahkan atau bahkan hanya melihat dengan arti ekspresi yang tidak dipahami.
“kenapa harus Veon?” tanya Ika tiba-tiba dibelakangku, yang aku balas dengan senyuman.
“mungkin kalo bukan Veon gak bakal kayak gini, dan mungkin juga kalo bukan karena keahlian kamu itu juga bakal biasa aja” dengan santai Ika mengucapkan itu, entah karena dia mengkhawatirkan Aku yang sering mendapat tatapan aneh atau karena memang ikut kesal padaku yang tenang-tenang saja menanggapi semuanya.
“kan udah gw bilang, dia dateng sendiri lagian udah gw kasih peringatan dia nya yang gak gubris”
“kenapa gak loe nya aja yang pergi dari situ?”
“karena tempatnya keren”
“emang gak bisa pilih tempat laen?”
“gak tau juga, tapi pas ketemu yang pas dan keren ya disitu”
“kenapa gak pindah cari tempat laen” Ika mulai terdengar emosi
“kan gw duluan yang disitu kenapa harus gw yang pindah?”
“Vian, ini yang bikin loe selalu dalam masalah” dari nadanya Ika sangat gregetan dengan tingkahku yang menganggap semua enteng.
“loe tau kan itu tempat sepi, jarang yang bakal ketempat itu. Itu semakin nandain kalian terkesan janjian untuk ngeobrol bareng disitu. Dan parahnya lagi foto-foto yang tersebar loe keliatan akrab sama dia. Sejak kapan loe bisa santai dan seakrab itu sama dia” dengan panjang lebar Ika meluapkan semua emosinya. Kesal dengan Aku yang seperti ini, Aku yang menjadi orang yang menyedihkan.
“bukanya kemaren loe santai-santai aja ya?” reaksi ku santai
“itu karena gw pikir, gak bakal sampe kita balik gini msalah itu masih ada. Gak sampe semua penghun sekolah ini negliatin loe kayak orang yang dateng dari planet laen, ngeliatin loe udah kayak orang yang sangat aneh lah pokoknya”
“bentar lagi juga bakal pada lupa, udah ah males gw bahas nya”
Entah karena kebetulan atau memang seperti itu adanya, banyak pasangan-pasangan yang putus hubungan nya begitu yang cowok nya mulai terlihat akrab dengan ku. Sebenarnya bukan itu maksud ku, aku memang mudah akrab dengan siapa saja dan bukan salahku mereka putus itu menurut pendapatku. Lagi pula kalau memang aku bermaksud merusak hubungan mereka, aku bakal jadi pacar dari mantan cowok mereka. Dan buktinya sekarang aku masih seperti ini, tetap berteman dengan mereka.

***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar