Dengan berpakaian
putih-hitam, aku berjalan sendiri mencari rombongan tempatku seharusnya berada.
Orang yang berjalan dibelakangku membahas fakultas yang sama denganku, aku
langsung menoleh kearahnya. “mba FKIP juga?” aku bertanya tanpa basa-basi. “iya
lo juga ya. Prodi apa?”. “PGSD”. “nah sama. Ayo kita cari rombongan PGSD”. Dia
menarik tangaku dengan tiba-tiba. dan dengan padatnya orang yang ada di tempat
itu, dia tetap berhasil menariku untuk mengikutinya. Secara postur tubuh, aku
lebih besar dari dia. lebih tinggi ,dan dia... pendek-kecil-kurus. Tapi ini
bukan ngehina, ini real. Bayangin aja itu orang secara postur anak SD aja masih
pantes. heheee. Lah aku, tinggi loh. yah ukuran standar lah (jadi oarng itu gak
standar?). tapi dengan gesitnya dia terus menariku untuk mencari rombongan,
melewati padatnya rombongan mahasiswa baru.
“itu PGSD..!”
dengan ceria dan kerasnya dia bersuara. Aku hanya tersenyum. Dia menegur salah
satu orang yang ada dalam rombongan. Kami saling berkenalan. Miyem-Winda-Marina-Indah. Itu nama awal
kami berkenalan.
Hari berikutnya,
mahasiswa kembali berbaris di depan GSG. Kembali mencari rombongan-sendiri.
Celingak-ceinguk berharap bertemu seseorang yang dikenal. Ternyata ketiga orang
yang berkenalan denganku dihari sebelumnya sudah memperhatikanku. “di sini
woy”. Dengan senyum yang sedikit mengejek mereka memanggilku. Aku menghampiri
mereka, dalam pikiranku mereka tidak akan mengenaliku untuk hari ini. tapi
ternyata berawal dari itu kami selalu bersama.
Kami masuk
kedalam gedung dan tidak mendapatkan kursi. Kami mendapat bagian yang entah apa
namanya, yang pasti itu berada dibalik tembok dari kursi terbelakang. Kami
harus melompati tembok untuk ketempat itu, mencari kursi untuk bisa duduk.
Banyak mahasiswa yang tidak mendapatkan tempat dan akhirnya mengelar kertas
untuk duduk. Malang. Dibalik tembok, berkenalan dengan yang lain.
Dan ternyata
nama kami Linda-Winda-Ginda-Indah. Walaupun
ginda bukan salah satu unsur yang terkandung dalam rangkain namanya, tapi itu
nama panggilannya.
Selama propti
berlangsung menurut hasil survey, tenyata kami paling berisik diantara
mahasiswa yang lain (PGSD doang yang di vote). Linda-Ginda memiliki suara yang
sangat nyaring dan memenuhi ruangan setiap kali mereka berbicara. Winda-Indah
bisa tertawa dengan lepas saat mereka berdua (Linda-Ginda) melakukan hal yang lucu atau ada
hal lucu yang terjadi. Itulah yang membuat kami masuk dalam kategori berisik.
Bahkan kami sempat berbisnis pita untuk perlengkapan propti.
Setelah propti,
dilakukan pembagian tempat kuliah. Kampus-Metro. Ini membuat kami terpisah,
Indah masuk dalam UPP Metro dan kami bertiga masuk dalam UPP Kampus. Dan dari
sini juga kami mengenal teman baru. Lady. “eh, rambut lo lepek ya” megang
rambut Linda, “lo juga nih” menunjuk rambut marina. Itu kata-kata pertama yang
dia lontarkan-saat kami belum saling kenal. Ini apa maksudnya, kenal enggak maen
komen seenaknya. Saat itu kami berpikir “dasar cewek sengak”.
Tapi gak nyangka
sekarang kami akrab. Kami selalu berempat-dan tetep berisik. Ada yang sempat
berfikir kami cewek yang gak bener. Penilaian yang parah. Apa hubungannya orang
berisik-rame-benyaketawa sama cewek yang gak bener. Pembunuhan karakter. Sedih.
mesipun kedekatan kami saat ini sedikit berbeda, kami berusaha untuk tetap mempertahankannya. bagaimanapun caranya...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar