Selasa, 22 November 2011

Catatanku...


Dengan berpakaian putih-hitam, aku berjalan sendiri mencari rombongan tempatku seharusnya berada. Orang yang berjalan dibelakangku membahas fakultas yang sama denganku, aku langsung menoleh kearahnya. “mba FKIP juga?” aku bertanya tanpa basa-basi. “iya lo juga ya. Prodi apa?”. “PGSD”. “nah sama. Ayo kita cari rombongan PGSD”. Dia menarik tangaku dengan tiba-tiba. dan dengan padatnya orang yang ada di tempat itu, dia tetap berhasil menariku untuk mengikutinya. Secara postur tubuh, aku lebih besar dari dia. lebih tinggi ,dan dia... pendek-kecil-kurus. Tapi ini bukan ngehina, ini real. Bayangin aja itu orang secara postur anak SD aja masih pantes. heheee. Lah aku, tinggi loh. yah ukuran standar lah (jadi oarng itu gak standar?). tapi dengan gesitnya dia terus menariku untuk mencari rombongan, melewati padatnya rombongan mahasiswa baru.

“itu PGSD..!” dengan ceria dan kerasnya dia bersuara. Aku hanya tersenyum. Dia menegur salah satu orang yang ada dalam rombongan. Kami saling berkenalan. Miyem-Winda-Marina-Indah. Itu nama awal kami berkenalan.



Hari berikutnya, mahasiswa kembali berbaris di depan GSG. Kembali mencari rombongan-sendiri. Celingak-ceinguk berharap bertemu seseorang yang dikenal. Ternyata ketiga orang yang berkenalan denganku dihari sebelumnya sudah memperhatikanku. “di sini woy”. Dengan senyum yang sedikit mengejek mereka memanggilku. Aku menghampiri mereka, dalam pikiranku mereka tidak akan mengenaliku untuk hari ini. tapi ternyata berawal dari itu kami selalu bersama.

Kami masuk kedalam gedung dan tidak mendapatkan kursi. Kami mendapat bagian yang entah apa namanya, yang pasti itu berada dibalik tembok dari kursi terbelakang. Kami harus melompati tembok untuk ketempat itu, mencari kursi untuk bisa duduk. Banyak mahasiswa yang tidak mendapatkan tempat dan akhirnya mengelar kertas untuk duduk. Malang. Dibalik tembok, berkenalan dengan yang lain. 
Dan ternyata nama kami Linda-Winda-Ginda-Indah. Walaupun ginda bukan salah satu unsur yang terkandung dalam rangkain namanya, tapi itu nama panggilannya.



Selama propti berlangsung menurut hasil survey, tenyata kami paling berisik diantara mahasiswa yang lain (PGSD doang yang di vote). Linda-Ginda memiliki suara yang sangat nyaring dan memenuhi ruangan setiap kali mereka berbicara. Winda-Indah bisa tertawa dengan lepas saat mereka berdua (Linda-Ginda) melakukan hal yang lucu atau ada hal lucu yang terjadi. Itulah yang membuat kami masuk dalam kategori berisik. Bahkan kami sempat berbisnis pita untuk perlengkapan propti.



Setelah propti, dilakukan pembagian tempat kuliah. Kampus-Metro. Ini membuat kami terpisah, Indah masuk dalam UPP Metro dan kami bertiga masuk dalam UPP Kampus. Dan dari sini juga kami mengenal teman baru. Lady. “eh, rambut lo lepek ya” megang rambut Linda, “lo juga nih” menunjuk rambut marina. Itu kata-kata pertama yang dia lontarkan-saat kami belum saling kenal. Ini apa maksudnya, kenal enggak maen komen seenaknya. Saat itu kami berpikir “dasar cewek sengak”.


Tapi gak nyangka sekarang kami akrab. Kami selalu berempat-dan tetep berisik. Ada yang sempat berfikir kami cewek yang gak bener. Penilaian yang parah. Apa hubungannya orang berisik-rame-benyaketawa sama cewek yang gak bener. Pembunuhan karakter. Sedih. 



Dan sekarang kami tetep berempat, tetep berisik. Linda-Winda-Marina-Lady. :D
mesipun kedekatan kami saat ini sedikit berbeda, kami berusaha untuk tetap mempertahankannya. bagaimanapun caranya...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar