Rabu, 14 Desember 2011

Permintaan maaf ini khusus untukmu teman,


Maaf jika selama ini aku tidak mengingat dirimu,
Maaf jika selama ini aku tidak menyadari bahwa hadirmu sangat penting pada bagian ini,
Maaf jika pertemanan yang ku jalani membuatmu merasa sakit,
Maaf jika pertemanan yang ku jalani membuatmu kecewa,

Aku benar-benar tidak menyadarinya,
Mungkin karena aku terlalu bodoh, bukan “mungkin”, tapi aku benar-benar bodoh.
Kebodohanku selama ini telah membuatmu sakit, membuatmu kecewa, membuatmu hanya mampu tersenyum menahan sakit, membuatmu merasakan hal yang tak aku mengerti.

Maaf, aku benar minta maaf.
Tak tahu bagaimana caraku untuk menjelaskannya, tapi aku mohon jangan berfikir, selama ini sengaja melakukannya karena rasaku untuknya.
Bukan, bukan karena ada rasa aku berteman dengannya. Aku benar hanya temannya dan dia temanku.

...

Aku benar-benar tidak tahu, dan aku merasa benar-benar bodoh saat ini.
Maafkanlah kesalahan yang telah aku buat selama ini, maafkanlah kesalahan terbesar yag telah aku buat.

...

Selama ini aku berfikir biasa, hanya melakukan sebagaimana mestinya. Dan bodohnya aku tidak menyadari hadirnya dirimu yang merasakan sakit dan kecewa.

. . .

Permintaan maaf ini aku sampaikan khusus untukmu, yang telah menahan rasa sakit atas sikapku selama ini. Sulit untuk aku mengucapkannya langsung terhadapmu, setiap aku berusaha untuk membicarakannya kau justru menghindar dan menjaga perasaanku. Dan aku, tidak bisa menjaga perasaanmu. Maaf,

::maaf mba,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar