.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
<kosong>
.
.
.
.
.
win.wind.winda
apa yang lagi dipikirin, apa yang lagi dirasa, apa yang lagi keinget. apa apa aja.
Rabu, 29 Mei 2013
Rabu, 13 Maret 2013
memandangmu dengan sinis
Aku sudah muak dengan hadirnya dirimu dalam otakku
Aku sudah jengah dengan getarnya hatiku tiap mengingatmu
Aku sudah bosan dengan dirimu yang hadir dikenanganku
Aku sudah lelah berusaha melupakanmu yang tak jua sirnamu
Tak bisakah kau pergi dan membuatku tenang
Tak bisakah kau menghilang hingga aku jadi senang
Apa yang harus aku lakukan untuk membuatmu hilang
Apakah tak bisa kau pergi dan menghilang
Kau telah berdosa padaku, membuatku begitu menyukaimu
Kau telah menjerumuskanku, dengan memupukkan rasaku untukmu
Kau telah membuat kesalahan terhadapku dengan hadir untuk
hidupku
Kau telah menimbulkan masalah dalam kehidupanku
Tak bisakah kau pergi begitu saja dari hadapanku
Tanpa menyisakan rasa apapun padaku untukmu
::karya lama yang baru bisa dipublish
Minggu, 27 Januari 2013
teduhnya Pohon
aku hanya ingin menjadi Pohon
Pohon yang bisa meneduhkan
meneduhkan disaat dibutuhkan
dibutuhkan dalam semua hal
hal yang membuatmu sedih juga bahagia
bahagia karena aku atau yang lain
yang lain membuatmu sedih juga
juga aku akan meneduhkanmu
meneduhkanmu akan membuatku bahagia
bahagia karena bisa jadi peneduh
peneduh bagi kamu yang membutuhkan
membutuhukan aku selalu
selalu menjadi peneduhmu bisa menjadi salah untuk mereka
mereka yang tak suka akan kehadiranku
kehadiranku yang membuat mereka kesal
kesal dan selalu mencari kesalahanku
kesalahanku adalah berusaha menjadi peneduh
peneduh yang menurut mereka bukan ditempatnya
ditempatnya yang seharusnya bukan aku
aku hanyalah kesalahan yang hanya boleh diam
diam yang akhirnya akan salah dimata mereka
mereka yang tak pernah suka akan aku
aku hanyalah Pohon yang salah tumbuh
tumbuh ditempat yang tak seharusnya.
::
Pohon yang bisa meneduhkan
meneduhkan disaat dibutuhkan
dibutuhkan dalam semua hal
hal yang membuatmu sedih juga bahagia
bahagia karena aku atau yang lain
yang lain membuatmu sedih juga
juga aku akan meneduhkanmu
meneduhkanmu akan membuatku bahagia
bahagia karena bisa jadi peneduh
peneduh bagi kamu yang membutuhkan
membutuhukan aku selalu
selalu menjadi peneduhmu bisa menjadi salah untuk mereka
mereka yang tak suka akan kehadiranku
kehadiranku yang membuat mereka kesal
kesal dan selalu mencari kesalahanku
kesalahanku adalah berusaha menjadi peneduh
peneduh yang menurut mereka bukan ditempatnya
ditempatnya yang seharusnya bukan aku
aku hanyalah kesalahan yang hanya boleh diam
diam yang akhirnya akan salah dimata mereka
mereka yang tak pernah suka akan aku
aku hanyalah Pohon yang salah tumbuh
tumbuh ditempat yang tak seharusnya.
::
deg-degan
kau lewat di depan mataku
mata ini tertuju kepada dirimu
dan ternyata matamu tertuju padaku
aku malu bingung salting oh tuhan
jantungku berdebar berdetak dengan kencang
senyumanmu buat aku deg-degan
tatapanmu buatku jadi deg-degan
oh oh aku bingung
senyumanmu buat aku deg-degan
tatapanmu buatku jadi deg-degan
bingung salting
senyumanmu buat aku deg-degan
tatapanmu buatku jadi deg-degan
bingung salting.
:vierra - degdegan. diubah dikit sih. hehee
mata ini tertuju kepada dirimu
dan ternyata matamu tertuju padaku
aku malu bingung salting oh tuhan
jantungku berdebar berdetak dengan kencang
senyumanmu buat aku deg-degan
tatapanmu buatku jadi deg-degan
oh oh aku bingung
senyumanmu buat aku deg-degan
tatapanmu buatku jadi deg-degan
bingung salting
senyumanmu buat aku deg-degan
tatapanmu buatku jadi deg-degan
bingung salting.
:vierra - degdegan. diubah dikit sih. hehee
Sabtu, 26 Januari 2013
Hari Ibu
Hari perayaan untuk para ibu yang telah menjadi manusia
mulia. Melahirkan, menyusui,merawat, menyayangi, memberikan yang terbaik,
mementingkan keluarga, itulah yang dilakukan para Ibu. Dan hari perayaan ini
dipersembahakan untuk para Ibu yang telah melakukan segala hal untuk keluarga.
Semua orang yag hidup didunia pasti memiliki seorang ibu.
. . .
Hari ini (22/12/2011), yang aku fikirkan bukanlah apa yang
akan aku berikan pada Ibu untuk tahun ini. entah mengapa aku berfikir, apakah
aku sempat merasakan menjadi seoang Ibu, dan jikapun itu terjadi, aku menjadi
seorang ibu, apakah akan menjadi Ibu yang mulia. Ibu yang mulia, yang melakukan
segalanya untuk keluarga, mampukah aku melakukannya kelak.
Aku yang saat ini, aku yang sekarang ini, aku yang seperti
ini, aku dengan keadaan ini, membuatku takut. Kesedihan, rasa tak nyaman muncul
entah dari mana asalnya, membuat rasa takutku tumbuh setiap kali melihat
perayaan Hari Ibu.
Aku perempuan yang kelak akan menjadi wanita, yang akan
menajdi orang Ibu dan Istri. Aku takut kelak tak sempat merasaknnya, aku takut
kelak jikapun merasakannya akan mengecewakan untuk keluargaku kelak. Apakah
terlalu cepat aku berfikir demikian, entahlah, aku juga tidak mengerti kenapa
aku berfikir demikian melihat semua merayakan Hari Ibu.
::fikiran saat merasa dalam kondisi “menyedihkan”
tulisan lamaku yang sempat aku ingat pernah membuatnya. aku mengingat tulisan ini saat ini. saat mamiku selalu ada di sampingku sejak 2 malam ini - sejak aku hanya mampu terbaring di kamar ini. saat mami ada di sisiku tangan ini selalu digenggamnya dengan lembut. meskipun tangan mami terasa dingin setelah dia bepergian, tapi tetap nyaman karena mami menggenggam tanganku dengan lembut.
apakah aku akan jadi ibu yang seperti mami? apakah memang hal ini yang akan seorang ibu lakukan saat anaknya sakit?
mami selalu bertanya dengan lembut apa yang kau butuhkan, saat aku merasa kesakitan mami akan menggenggam tanganku dengan lembut. saat air mata mengalir di pipiku mami akan dilapnya dengan lembut pula. saat kau butuh ke kamar mandi akan dituntunnya dengan sabar.
apakah aku ini yang selalu seorang ibu lakukan? akankah aku menjadi ibu yang seperti mami?
sesekali aku akan keluar untuk bergabung dengan yang lain, menandakan aku sudah membaik -- tapi akhirnya tubuh ini direbahkan kembali. setelah itu akan membuat mami semakin sulit melakukan kegiatannya yang lain.
bahkan bukan 2 malam ini saja mami seperti ini. tapi disaat aku dalam kondisi seperti ini.
mami... jika ditulisan itu aku memikirkan masa depannku. mungkin sebaiknya aku memikirkan apa yang harus aku lakukan untukmu.
entah kenapa aku memposting tulisan ini.
Kamis, 24 Januari 2013
sifat april
dari salah satu fanpage yang aku baca kalo lagi bosen --> biar ketawa. ketemu posting disana tentang, mengetahui sifat seseorang berdasarkan bulan kelahirannya. nah, untuk tau itu harus copy paste code gitu.
untuk bulan kelahiranku APRIL ini kodenya
@#[138949892922105:0]
kode diatas di copy paste ilangin tanda # nextnya Enter deh. so, nongol tulisan-tulisan dibawah ini :
1. Sulit jatuh cinta
untuk bulan kelahiranku APRIL ini kodenya
@#[138949892922105:0]
kode diatas di copy paste ilangin tanda # nextnya Enter deh. so, nongol tulisan-tulisan dibawah ini :
1. Sulit jatuh cinta
2. Tidak berani terus terang
3. Pemalu
4. Butuh perhatian
5. Setia dalam percintaan
6. Pecemburu
7. Mudah terbawa emosi
8. Kurang romantis dan sukar melupakan pasangan meskipun
dikhianati
jadi kayak gini sifat gadis satu ini. hahaaa
Senin, 21 Januari 2013
Pesona Dia yang bertitle “ABI”
ABI à itu panggilan buat para marbot yang udah 2 bulanan (mungkin
lebih) ada di masjid yang kami banggakan #walah. Mereka jadi guru ngaji buat
anak-anak TPA. Sebelumnya guru para budak-budak TPA itu adalah ibu-ibu
pengajian yang menyediakan waktu untuk mereka.
Awalnya mau posting cerpen dengan
tema ABI, udah siap tuh judulnya “ABI yang Menggugah Hati” tapi gak sempet-sempet
sampe itu cerita udah mulai lupa mau dibikin kayak mana. Kenapa sampe itu ABI
mau dibuat cepern, karena para ABI benar-benar naek daun dikalangan
santriwan-santriwati TPA kami. Hahah,
Tapi akhirnya, curahatan dulu deh. Disini
aku nih yang terpesona. Aciikeleee
Pertama kali denger tentang ABI dari
adek aku yang paling aneh à
Husna Hidayat. Gaweannya tiap pulang dari masjid pasti cerita tentang ABI. ABI
ginilah, ABI gitulah, ngaji hari ini gini lah, ngaji hari ini gitulah (gak
kayak waktu sama ibu-ibu). All About Abi dah pokoknya. BehBehBeh,
Itu ABI-ABI masih pada muda
ternyata, yah paling aku beda 3-5 tahunan sama mereka-mereka.
Langganan:
Postingan (Atom)