Semua
orang bilang cinta pertama tak akan pernah bisa dilupakan. Dalam keadaan
bagaimana pun itulah pengalaman Cinta yang pertama, yang mengajarkan bagaimana
rasanya jatuh cinta, merasakan memiliki orang yang dicintai, merasakan indah
dan sakitnya cinta, untuk yang pertama kalinya semua itu benar terasa dalam
hidup. Cinta pertama, bagaimanapun kisah yang dijalani saat cinta pertama itu,
tetaplah akan menjadi kisah yang tak akan pernah dilupakan.
Cinta
pertama, kisah yang membahagiakan dimasanya, kisah yang hanya bertepuk sebelah
tangan, kisah yang sebenarnya bisa terjalin tetapi selalu ada yang menghalangi,
kisah yang sendirinya bingung bagaimana keadaannya, kisah yang hanya mampu
sebentar untuk memiliki, kisah yang lama dijalin tapi akhirnya berakhir, kisah
yang coba untuk dirajut tapi meragu hingga akhirnya tak juga berujung.
Bagaimanapun itu jalan kisahnya, tetaplah cinta pertama.
Dan
akupun memiliki cinta pertama itu, cinta yang tidak dimengerti awalnya. Kisah
yang dimulai, justru karena kesadaran yang ditunjukan (orang lain). sebagai
orang yang mengalami, tak mengetahui hal yang dialami. Mungkin karena takut,
takut untuk jatuh cinta, hingga tak pernah mengerti rasa itu saat mulai
merasakannya. Saat tanpa disadari aku menunjukan rasa cinta itu, (orang lain)
itu menyadari yang aku rasakan. Atas kesadaran yang disampaikan oleh (orang
lain) membuat ku menatanya, memahaminya, mempelajarinya, mengetahuinya,
membacanya, segalanya aku usaha kenali.
Ketakutakan
akan kisah cinta benar-benar membuat lelah. Takut ketahuan jika menyukai
seseorang, hingga berusaha menyembunyikan sebaik mungkin semampu mungkin. Takut
orang yang disukai mengetahui yang aku rasa, berusaha bersikap biasa
dihadapannya semampuku. Takut mengalami
kisah cinta yang tak beruntung, berusaha menyimpan rasa yang ada untuk diri
sendiri. Takut untuk meneruskan rasa suka terhadap orang tersebut, berusaha
menghilangkannya. Dia tetaplah cinta pertama.
Melihat
bagaimana dia, dia orang yang sederhana, simple lebih tepatnya. Simple melaksanakan
aktifitasnya. Kuliah, datang menggunakan kendaraan matic roda duanya membawa
tas selempang kecilnya satu bindernya pena jika dia ingat dan jika memang pena
itu sudah ada didalam tasnya rokok beserta koreknya sapu tangan dalam saku
celananya aku belum pernah melihat dompetnya. Sesampai dikampus sering duduk
dibagian luar kelas, merokok sambil menunggu yang lain mungkin karena dia
selalu datang pagi meskipun jam tidurnya tidak normal. Saat berada dikelas,
tertawa jika ada hal yang benar-benar lucu diam dengan pandangan khasnya tak
banyak bicara tak banyak aktifitas duduk menyandarkan punggung kebelakang membiarkan
sebelah tangan jatuh kebawah dengan sedikit disandarkan pada bagian belakang
kursi. Akhir kelas, dia akan lebih sering menjadi orang pertama yang dengan
cepat sudah tidak terlihat dikelas. Karena aktifitas simple yang lainnya yang
lain sudah menanti.
Menjaga
Counter dan service hape milik keluarga menjadi aktitasnya yang lain. tak
banyak yang aku ketahui untuk kegiatan yang satu ini. Dimulai dari jam berapa
aku tak mengetahui yang aku ketahui jam 12 malam dia menutup counter itu.
Menunggu konsumen merokok ngopi mendengarkan musik browser download jejaring
sosial, sepertinya hal itu yang dia lakukan, dengan terkadang aku masuk daftar
orang yang dia telfon atau lumayan sering kami berbalas sms. Yang aku tahu dia
seperti tak memiliki kebosanan untuk menjaga counter itu dan menggantinya
dengan kegiatan lain, dia menikmatinya, mungkin karena disana dia bisa lebih
santai. Tapi terkadang dia mengeluh jenuh, jenuh saat menjalaninya tapi tak
bosan jika akan mengulangi kegiatan itu lagi besok hari.
Penasaran
akan kepribadiannya dan caranya menjalani kegiatan membuat rasa cinta itu mulai
muncul dalam diriku untuk dirinya. Saat ditanya apa yang membuatku menyukainya,
terciptanya dia dan menjadi bagian kisah hidupku.
::minggu,29juli2012
saat sedang diam dan terkenang akan dirinya.
widih,jangan jangan ini yang diceritain itu kayanya
BalasHapusbukaaaan, ini beda. :D haha sssttt...
BalasHapus