Duduk termenung sendiri menatap kearah
keramaian yang sedang asik bercanda dan bermain bersama. Mereka begitu tampak
menikmati malam ini, kebersamaan selalu menjadi hal yang menyenangkan. Semua
tertawa bersama, sebagian bernyanyi mengelilingi api unggun atau sekedar duduk didekat
api sambil ikut bernyanyi. Sebagain lagi memanggang menu yang terlihat nikmat
bagi mereka sendiri. Hilangnya aku dari keramaian itu sepertinya tak pernah
mempengaruhi kebahagian mereka semua.
“hei” seseorang memukul pundak hingga membuat
kaget. Aku balas dengan senyuman seadanya.
“ngapain disini sedirian?” bertanya
sambil memperhatikan apa yang sedang aku lakukan
“Cuma ngeliatin doang, kenapa gak ikut
gabung?” kali ini dia bertanya sambil duduk disampingku. Aku balas dengan gelengan
kepala dan senyum yang manis sedikit dipaksakan.
“dicari mereka loh kalo gak gabung,
temen-temen loe juga pasti nyariin”
“gak tuh, buktinya dari tadi hape gua
gak berdering dan diliat dari sini gak ada yang kebingungan cari gua” balas ku
santai
“iya sih. wah seru juga disini keliatan semuanya.
Kok gua baru ini ketemu tempat ini ya, kenapa gak dari kemaren-kemaren aja”
“trus kok bisa nemuin tempat ini?”
“iseng aja tadi keliling gak tau nya
ketemu tempat ginian beserta penghuninya” senyumnya menyindir
“heh enak aja, kenapa gak ikut gabung
mereka?” tanyaku balik dan dia jawab dengan gelengan itu cukup membuatku
sedikit mencibir
“eits, loe disini malaikat penjaga loe
itu gak nyariin? Nti dia ngamuk lagi ngeliat pangerannya sama wanita lain”
ucapku menyindirnya dan dia hanya membalas dengan senyum yang indah
“terserah sih kalo loe mau tetep ada
disini, tapi gw gak mau sampe ada masalah dan kalo sampe ada, loe yang harus
tanggung jawab. Oke tuan” aku berusaha meyakinkan dia dan sedikit memberi
tekanan agar dia lebih memilih untuk pergi
“oke, tenang aja. Lagian kita emang bisa
liat mereka, tapi mereka pasti gak bakal liat kita”
“dari mana loe yakin?” tanyaku tegas,
dia menunjuk tanaman-tanaman yang ada dihadapan kami dengan tampang santai.
Aku setuju dengan pendapatnya, tanaman-tanaman
cukup rapat unutk menutupi kami diatas sini dari pandangan keramaian dibawah
sana. Kami terdiam memandangi kecerian yang ada dibawah sana, mereka tak
memiliki beban sama sekali mampu menumpahkan kebahagaian satu sama lain. saat
melihat tingkah-tingkah lucu yang mereka lakukan membuat kami tertawa bersama.
***
“loh Vi, kok loe dikamar tadi gak ikut
acara BBQ rameran?” tanya salah satu
teman sekamar
“gak” jawabku singkat ditambah senyum agar
tak terkesan cuek
“tapi tadi kata Ika loe gak ada dikamar,
tadi dia cari-cari loe tuh”
“mugkin tadi pas gw lagi keluar dan gw
balik dia udah gak dikamar”
“iya mungkin ya, yaudah deh gw mau tidur
udah ngantuk”
“gak cuci muka dulu kan abis kena asep
api unggun?”
“oh iya bener, gw lupa abis udah ngantuk
banget sih” balasnya sambil cengar-cengir
Semua sudah kembali kekamar begitu juga
aku, malam ini berlalu begitu saja.
***
“cantik, kok tadi malem dicariin gak ada
sih kemana aja?” tanya Keke dengan manja
“ya disini-sini ajalah emang mau
kemana?”
“kok semalem loe gak ikut api unggun plus
BBQan, hayo kemana apa ada sesuatu?”
tanya nya menyelidik
“gak ada, sarapan yuk”
“ih kan ngehindar gitu, yaudah deh kalo
gak mau kasih tau. Ayo deh kita sarapan” balas Ika dengan sedikit lesu.
Program study kami mengadakan study tour bersama satu
angkatan, tujuan kami Lombok-Yogyakarta-Bandung-Jakarta. Hari ini adalah hari
terakhir kami berada di Bandung dan besok kami harus sudah ada di Jakarta.
Sudah satu minggu kami melakukan perjalanan bersama sudah banyak pula hal-hal
unik yang kami alami. Kegiatan yang dilakukan bersama menumbuhkan rasa
kebersamaan kami yang awal nya tak pernah tercipta.
Seperti pagi ini, tak pernah sebelumnya
kami melakukan sarapan bersama.
Tiba-tiba ada sesorang yang menarik
dengan paksa tanganku tanpa mengucapkan kata apapun. Aku berusaha melawan tapi
kali ini aku ditarik oleh dua orang dan mereka tak memberiku sela untuk
melawan. Genggaman dari tangan mereka cukuplah kuat. Ika ikut ditarik
bersama ku, kami berdua tak memahami mengapa mereka membawa kami secara paksa
seperti ini.
“woi, loe pada mau ngapain narik-narik
kayak gini” Ika membuka suara untuk protes. Mereka tak menjawab justru
tersenyum sinis pada kami.
“Angel, kami disini” ucap salah satu
dari mereka pada orang yang sedang
berdiri menatap sinis dan penuh amarah
“angel” aku dan Ika terkejut “ngapain
loe suruh mereka bawa kami ke loe” tanya Ika
“tanya aja tuh sama temen loe yang suka
buat masalah dengan hobinya itu”
“maksud loe?” balas Ika heran dengan
ucapan Angel sambil memandang ku. Aku hanya diam tak memberi sinyal apapun
tentang kejadian ini padanya.
“oke, kalo emang loe gak paham dan
kayaknya temen loe ini juga pura-pura gak paham. Gw bakal tunjukin bukti
tentang kesalahan yang udah dibuat sama temen loe ini. Biar loe juga bisa jaga
temen loe yang punya hobi merugikan orang lain kayak gini” Angel mengangkat
bukti-bukti itu pada kami berdua.
***